Bullying di sekolah
"Salah satu masalah terbesar di sekolah adalah bullying atau perundungan"
Apa itu bullying?
bullying adalah perilaku, bukanlah insiden terjadi sekali-kali. anak yang melakukan bullying biasanya berasal dari status sosial atau posisi berkuasa yang lebih tinggi.m
Baca Juga
Penyebab melakukan bullying di sekolah smk nusa widya mandiri
- melihat orang tua yang sering bertengkar
- pola asuh orang tua yang tidak sehat
- pernah menjadi korban bullying
- cemburu dengan orang lain
- pengaruh dari orang orang sekitar untuk melakukan bullying
- selalu ingin mendominasi dan berkuasa atas orang lain
Jenis - jenis bullying di sekolah
1. Bullying fisik
bullying fisik adalah suatu bentuk perundungan yang diwujudkan melalui serangan fisik langsung atau tidak langsung terhadap korban. Jenis penindasan ini melibatkan penggunaan kekuatan fisik untuk mengintimidasi, menyakiti, atau mengendalikan orang lain, dan dapat menimbulkan konsekuensi serius bagi kesehatan fisik.
2. Bullying verbal
bullying verbal meliputi penggunaan kata-kata kasar, ancaman, ejekan, atau pelecehan secara lisan untuk menyakiti atau menghina orang lain.
3. Bullying emosional
bullying emosional juga dikenal sebagai pelecehan psikologis atau pelecehan emosional, adalah suatu bentuk penganiayaan yang didasarkan pada manipulasi, penghinaan, penolakan, dan taktik lain yang memengaruhi kesejahteraan emosional seseorang. Berbeda dengan penindasan fisik yang melibatkan serangan fisik, penindasan emosional diwujudkan melalui kata-kata dan perilaku yang dapat merusak harga diri dan kesejahteraan psikologis korban.
4. Bullying sosialbullying sosial juga dikenal sebagai pelecehan sosial atau pengucilan sosial, adalah suatu bentuk pelecehan yang berfokus pada merusak reputasi, citra sosial, dan lingkaran pertemanan seseorang. berbeda dengan intimidasi fisik, yang melibatkan serangan fisik, atau intimidasi emosional, yang didasarkan pada manipulasi psikologis, intimidasi memang demikian juga dikenal sebagai pelecehan sosial atau pengucilan sosial, adalah suatu bentuk pelecehan yang berfokus pada merusak reputasi, citra sosial, dan lingkaran pertemanan seseorang. berbeda dengan intimidasi fisik, yang melibatkan serangan fisik, atau intimidasi emosional, yang didasarkan pada manipulasi psikologis, intimidasi memang demikian.
Cara mencegah terjadinya bullying di sekolah smk nusa widya mandiri
Bullying sering terjadi pada anak-anak. oleh karna itu, peran orang tua dan guru sangat penting dalam membangun karakter anak sehingga mencegah mereka menjadi pelaku ataupun korban bullying.
1. Ajarkan cinta kasih sayang antar sesama
ajarkan anak untuk mencintai orang lain adalah cara paling efektif untuk mencegah mereka menjadi korban bullying atau menjadi pelaku bullying di kemudian hari agar mendapatkan motivasi masuk smk untuk memilih sekolah yang berkualitas.
2. Ajarkan etika terhadap sesama
sejak dini, ajarkan anak-anak anda untuk peduli dan menghargai sesama karna adab dulu baru ilmu dan membangun hubungan yang sehat, saling menghargai, dan positif.
3. Berikan teguran mendidik jika anak melakukan kesalahan
tindakan tidak terpuji biasanya sering dilakukan karena orang tua tidak pernah menegur anak dan membiarkan anak melakukan hal tersebut.
4. Pembentukan nilai-nilai persahabatan
sangat penting dilakukan baik di lingkungan sekolah agar tercipta hubungan pertemanan yang saling menghargai di antara murid-murid di sekolah.
Cara mengatasi bullying di sekolah Smk Nusa Widya Mandiri
mengatasi bullying yang ada di sekolah memerlukan pendekatan yang komprehemsif melibatkan guru, siswa, orang tua, dan pihak sekolah secara keseluruhan.
1. Membangun kesadaran: program pendidikan tentang bullying penting untuk meningkatkan kesadaran di kalangan siswa, guru, dan orang tua mengenai dampak bullying dan cara mencegah terjadinya bullying.
2. Kebijakan anti-bullying: sekolah harus memiliki anti-bullying yang kelas dan tegas, termasuk prosedur untuk melaporkan dan menangani kasus bullying.
3. Pelatihan untuk staf: guru dan staf sekolah perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda bullying, mengintervensi dengan cara efektif, dan memberikan dukungan kepada korban.
4. Dukungan untuk korban dan pelaku: memberikan dukungan emosional dan psikologis kepada korban, serta program intervensi untuk pelaku bullying, seperti konseling dan bimbingan untuk perubahan perilaku.
5. Menciptakan lingkungan positif: menumbuhkan budaya sekolah yang inklusif, mendukung, dan menghargai perbedaan dapat mengurangi terjadinya bullying.
6. Fasilitas komunikasi: membuka jalur komunikasi antara siswa, orang tua, dan pihak sekolah untuk melaporkan dan mengatasi masalah bullying dengan cepat dan efektif.
Muhammad Saputra - TKJ 12 - 2024
Belum ada Komentar untuk "Bullying di sekolah "
Posting Komentar